SUPERYOUR - Belum lama ini pemerintah negara Korea Selatan telah membuat sebuah kebijakan terbaru yaitu dimana masyarakat korea selatan di perbolehkan untuk melakukan kumpul "kebo" sampai hamil lantaran angka kelahiran yang ada di negara korea selatan ini sangatlah rendag di bandingkan dengan beberapa negara maju lain nya.
Maka dari itu pemerintah korea selatan meminta kepada seluruh masyarakatnya untuk tidak lagi berfikir hal yang negatif kepada mereka pasangan yang sedang melakukan kumpul "kebo" maupun orang tua tunggal akibat sebuah perceraian.
Hal ini sengaja dilakukan pemerintah korea selatan karena mereka khawatir negaranya akan mengalami sebuah perlambatan demografi seperti yang ada di jepang pada tahun 90an maka dari itu pemerintah korea selatan mengeluarkan peraturan ini.
"Kampanye pada masyarakat agar bersedia menerima berbagai jenis keluarga ini sangat penting untuk bisa mendorong angka kelahiran, kendati tentu butuh waktu agar bisa diterima," seperti dikutip dari sebuah pernyataan pers pemerintah Korsel, dilaporkan AsiaOne, Rabu
tingkat kelahiran di negara korea selatan sangat lah rendah setiap tahunnya para ibu yang melahirkan sangatlah sedikit tentu saja itu akan berdampak pada pertumbuhan negara ini, bukan hanya kumpul "kebo" saja yang di dukung oleh pemerintah korea selatan, orang tua yang tinggal sendiri juga akan di bantu pemerintah disana.
"Kondisi ini memunculkan tekanan besar, terutama kepada pekerja perempuan yang menjadi orang tua tunggal," kata Ketua Jaringan Pendukung Perempuan Bekerja Korea, Park Yeong-mi