Ilustrasi bahaya kuteks. |
Banyak orang yang menganggap dirinya sadar akan kesehatan. Tapi sayangnya, hanya sebagian kecil dari mereka yang sadar akan dampak dari penggunaan cat kuku. Sebuah penelitian ilmiah menunjukkan, kebanyakan cat kuku yang ditemukan di pasar Amerika dan Eropa, sebenarnya cukup berbahaya.
Para ilmuwan meneliti 20 wanita yang memakai kuteks dan setuju menjadi bagian dari studi ini. Para ilmuwan mengidentifikasi, terdapat banyak racun pada semua wanita. Jika Anda bertanya-tanya, mengapa ada bahan kimia beracun yang bisa masuk ke tubuh mereka, jawabannya hanyalah satu, yaitu melalui cat kuku.
Hasil akhirnya menegaskan bahwa semua wanita yang diteliti memiliki jejak triphenyl fosfat dalam tubuhnya setelah 10 jam menggunakan cat kuku. Ini merupakan hasil penemuan yang sangat mengkhawatirkan.
Studi lain yang dilakukan sebagai lanjutan dari studi pertama, tim ilmuwan yang sama memeriksa sepuluh merek cat kuku terkenal, hasilnya 8 dari 10 merek cat kuku positif mengandung triphenyl fosfat. Enam dari sepuluh merek mencantumkan nama bahan kimia ini pada label produknya.
Dengan kata lain, lebih dari 20 persen cat kuku yang beredar di pasaran, mungkin mengandung racun kimia berbahaya yang tidak dicantumkan pada label produk mereka. Lalu, apa itu triphenyl fosfat dan bagaimana dampaknya bagi tubuh?
Triphenyl fosfat dikenal juga sebagai TPHP yang dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan. Dokter menyatakan, bahan kimia ini dapat membahayakan sistem endokrin, dan sistem ini merupakan pengelola hormon di dalam tubuh Anda.
Menurut salah satu peneliti terkemuka dalam proyek ini, yaitu Dr. Heather Stapleton menyatakan, ada banyak penelitian dan tes yang membuktikan bahwa TPHP secara langsung dapat mempengaruhi regulasi hormon, reproduksi, metabolisme dan pertumbuhan.
Kondisi ini bertambah serius jika terjadi pada remaja wanita yang menggunakan kuteks setiap hari, karena pada usia remaja, keseimbangan hormon sangat penting untuk menunjang pertumbuhan mereka. Dalam kasus apapun, TPHP membawa banyak masalah kesehatan serius untuk setiap individu yang terkena efek negatifnya.
Selain triphenyl fosfat, ada beberapa bahan kimia yang tak kalah berbahaya yang terdapat pada cat kuku, berikut di antaranya.
Formaldehida
Ini merupakan senyawa karsinogen yang dapat dengan mudah larut di dalam air, bahkan di udara. Dari sinilah aroma kuat dari cat kuku berasal. Jika seseorang menghirup racun ini, ia akan mengalami beberapa gejala, seperti asma, kesulitan bernapas, masalah tenggorokan dan lain-lain. Penderita penyakit kronis bahkan lebih rentan terhadap efek negatif dari formaldehida.
Ini merupakan senyawa karsinogen yang dapat dengan mudah larut di dalam air, bahkan di udara. Dari sinilah aroma kuat dari cat kuku berasal. Jika seseorang menghirup racun ini, ia akan mengalami beberapa gejala, seperti asma, kesulitan bernapas, masalah tenggorokan dan lain-lain. Penderita penyakit kronis bahkan lebih rentan terhadap efek negatif dari formaldehida.
Toluene
Toluene adalah bahan kimia yang dikaitkan dengan gangguan perkembangan anak. Ada kasus di mana toluene ditemukan dalam ASI. Selain itu, bahan kimia ini juga bertindak sebagai iritan kulit.
Dibutyl phthalate
Ada produk cat kuku yang menggunakan dibutyl phthalate sebagai pengganti TPHP, tapi sayangnya, zat ini sama-sama berbahaya bagi kesehatan. Bahan kimia ini dapat menimbulkan masalah reproduksi dan ketidakseimbangan hormon.
Kabar baiknya, masih ada beberapa produsen jujur yang mengganti bahan-bahan berbahaya dengan yang lebih aman, seperti Honeybee Gardens, Acquarella, SpaRitual dan Peacekeeper Cause-Metics.
Untuk itu, pintar-pintar lah dalam memilih cat kuku, periksa komposisinya terlebih dahulu sebelum membeli, pilihlah kuteks yang mengandung bahan-bahan alami dan tidak menyebabkan masalah kesehatan.
Sumber: Health and Love Page